Wednesday, May 17, 2006

Antara Crackers dan Tempat Tinggal

Sore hari selepas maghrib seperti biasa saya duduk di depan rumah sambil melepas ketegangan. Beberapa biskuit cracker saya nikmati sampai akhirnya pada potongan yang terakhir. Saya pun mengucapkan, 'alhamdulillah' sebagai rasa syukur sambil melipat bungkus biskuit tersebut.

Pikiran pun terbang ke sms dari kawan dekat saya. Tentang seorang rekannya yang kesulitan dalam hal nafkah sehari - hari. Yah, alhamdulillah, saya patut bersyukur, saya masih bisa menikmati biskuit cracker. Kalau saya bayangkan, mungkin ada orang lain yang kesusahan sehingga tidak bisa menikmati biskuit cracker seperti saya. Walaupun saya sendiri juga tergolong jarang - jarang memakannya.

Sebetulnya dalam segala hal kita ini patut bersyukur atas nikmat - nikmat yang Allah berikan kepada kita. Yang punya rumah besar, maka dia perlu bersyukur. Yang punya rumah kecil, perlu bersyukur karena ada juga yang belum punya rumah alias masih mengontrak. Yang mengontrak pun perlu bersyukur juga masih bisa mengontrak rumah, karena ada yang tidak bisa mengontrak rumah sepetak pun, dan tinggal di kolong - kolong jembatan, atau bahkan di kuburan - kuburan orang Cina yang diberi atap sekedar bisa berteduh.

Tentang masalah sepetak rumah, pikiran saya malah teringat dengan seorang tuna wisma yang selalu saya temui di daerah Gandul - Jakarta. Saya perhatikan dia selalu 'tinggal' di trotoar di seberang masjid. Tepatnya di bawah sebuah pohon. Setiap kali saya lewat dalam perjalanan saya ke kampus, dia selalu ada disitu. Kecuali hujan maka saya tidak melihatnya. Mungkin dia berteduh di tempat lain. Dibandingkan dengan kondisi dia, maka kita patut bersyukur atas segala yang Allah berikan buat kita. Tempat tinggal yang nyaman, makanan yang cukup. Bahkan Anda pun bisa mengakses Internet... Ini perlu sekali disyukuri.

Tetapi sayang, akhir - akhir ini setiap kali saya lewat jalan itu, tidak lagi menemui dia di 'tempat tinggalnya'. Kemana gerangan perginya? Terkadang saya memikirkan hal - hal yang negatif tentang dia. Jangan - jangan .... Ahh, saya berharap dia mendapatkan tempat yang lebih baik dan bukan 'tempat yang lebih baik'. Semoga Allah Yang Bersemayam Di Atas Arsy menjaganya. Amiin.


Chandra

No comments: