Monday, May 29, 2006

Antivirus Saja Tidak Cukup

oleh
Chandraleka

(a.k.a. ÇäkrabiRâwÄ)

Cakrabirawa(at)mail.ru



Kenyataan yang harus dihadapi dalam dunia komputer ini adalah bahwa virus-virus selalu hadir dari semenjak pertama kali sejarah komputer dimulai. Ditambah lagi persebaran virus semakin hari semakin luas saja dan dapat diraih dalam waktu yang semakin singkat. Sehingga bisa jadi siapa saja – termasuk Anda sendiri – yang menggunakan komputer pernah terkena serangan virus. Sejak zaman virus Jerusalem yang membutuhkan waktu 3 tahun untuk mencapai persebaran yang luas, hingga zaman virus Mellissa yang membutuhkan waktu 4 hari untuk menyebar ke penjuru dunia. Berikutnya, tahun 2000 dunia dihebohkan dengan virus I Love You buatan mahasiswa Makati, Filipina, yang hanya memerlukan waktu 5 jam saja untuk menyamai rekor persebaran para pendahulunya.

Apakah virus-virus akan berhenti dan berakhir sampai disini? Dan dunia komputer memasuki masa yang damai sehingga para industri antivirus pun terpaksa harus tutup karena tidak ada virus lagi? Tampaknya saya harus menyampaikan berita sedih dengan mengatakan tidak, dan virus-virus baru dengan teknologi baru masih terus dibuat dengan berbagai kepentingan dan motivasi. Baik untuk memenuhi keingintahuan seorang anak yang baru belajar pemrograman atau pun untuk kepentingan bisnis semacam industrial spionage atau pengintaian industri.

Melihat kondisi yang demikian, amatlah bijaksana bila setiap orang pada setiap komputernya masing-masing memasang sebuah benteng yang bernama antivirus untuk menangkal serbuan virus, worm, dan trojan serta program jahat (malicious software) lainnya. Harapan yang ingin dicapai adalah komputernya mempunyai “taring” yang siap merobek dan melumat semua program jahat yang masuk ke komputernya.

Kekuatan dan Kelemahan Antivirus

Suatu antivirus yang handal adalah antivirus yang selalu diperbaharui database-nya. Inilah letak kekuatan antivirus, yaitu pada database yang terakhir. Pada database inilah semua pengenal-pengenal suatu virus terdaftar. Database-nya akan membengkak sejalan dengan waktu dan bertambahnya virus yang dikenal. Proses scanning bisa melambat. Untungnya dengan diperbaikinya mesin scanning pada versi antivirus berikutnya dan bertambahnya kecepatan komputasi prosessor berdasar hukum Moore, proses scanning dapat dipercepat.

Tetapi sayangnya permasalahan belum selesai dengan ter-install-nya antivirus nomor wahid di komputer Anda, meski dilengkapi dengan database yang paling terkini sampai hitungan detik. Di luar sana, ratusan dan mungkin ribuan atau bahkan lebih virus-virus sedang didisain dan ditulis (baca: diprogram) untuk selanjutnya menunggu waktu peluncuran yang tepat. Tentu saja virus-virus yang sedang dirancang ini belum dikenali oleh antivirus, karena memang belum dilepas oleh pemrogram virus. Ingatkah kita dengan ungkapan bahwa antivirus dibuat setelah virus ada. Pendek kata virus berada satu langkah di depan antivirus.

Dengan database antivirus yang paling terkini sekalipun tidak berarti komputer Anda aman dari serangan virus, worm, trojan dan program jahat lainnya (malicious software). Satu pertanyaan saja untuk masalah ini: apakah virus yang baru saja dilepaskan telah mampu dideteksi oleh antivirus? Jawabnya tentu tidak. Kenapa? Karena para pembuat antivirus belum mengetahuinya, belum ada laporan tentang serangan virus yang baru keluar tersebut. Dengan demikian mereka belum membuat penangkal dan bahkan belum mengenal signature dari virus tersebut. Sehingga mereka belum menyediakan database yang baru untuk menaklukkan virus ini. Bila ada laporan barulah mereka membuat penangkal untuk virus yang baru keluar ini. Tentu saja akan ada delay dari sejak peluncuran virus pertama kali sampai tersedia update database untuk antivirus di Internet. Delay ini bisa dalam hitungan jam atau hari. Besar kemungkinan hal ini telah terlambat, karena Andalah orang pertama yang mendapat serangan virus baru tersebut.

Ketersediaan penangkal untuk virus baru tersebut akan semakin cepat apabila virus itu “mencetak hit” dan menarik perhatian media massa. Para pembuat antivirus akan berlomba untuk secepat mungkin menyediakan penangkalnya. Karena disinilah batu ujian mereka dalam melayani pengguna komputer. Bila mereka tidak atau lambat membuatnya, tentu akan ditinggalkan yang berarti kemunduran bagi bisnisnya. Pada sisi yang lain, ada virus-virus yang bersifat “low profile” dan tidak menarik perhatian media massa, mereka akan lolos dari pendeteksian mesin antivirus. Virus-virus yang menerapkan ilmu padi – makin berisi makin merunduk – inilah yang akan menjadi ancaman laten bagi kita semua. Semakin merunduk semakin tidak dikenal oleh antivirus, lolos dari seleksi alam dari ancaman predatornya.

Program Jahat Lainnya

Bisa jadi virus yang “mencetak hit” dikarenakan mempunyai daya sebar luar biasa atau membawa payload yang sangat berbahaya – seperti menghapus flash BIOS sebagai mana payload virus Chernobyl – atau gabungan keduanya. Dengan demikian memang cukup beralasan untuk mewaspadai virus seperti ini dan layak dilansir oleh media massa dan dibuatkan penangkalnya oleh industri antivirus. Tetapi program jahat yang perlu diwaspadai bukan hanya virus yang mampu menginfeksi file, bukan cuma worm yang juga menggandakan diri, dan bukan cuma trojan yang terlihat baik tetapi membawa aksi jahat. Termasuk dalam kelompok program jahat adalah juga suatu program yang melakukan aksi yang tidak diinginkan oleh user.

Dengan memanfaatkan otomatisasi (baca: tanpa campur tangan user) suatu program dapat dibuat untuk menjalankan berbagai macam perintah atau aksi yang diinginkan oleh sang programmer tetapi tidak diinginkan oleh user. Misalnya saja aksi menghapus file, format harddisk, dll yang berjalan seketika secara otomatis. Untuk membuat program semacam ini Anda tidak perlu menjadi seorang pakar. Tidak perlu juga Anda membangkitkan Einstein untuk membantu perkerjaan ini. Semuanya dapat dikerjakan dengan mudah. Anda dapat menggunakan sembarang bahasa komputer untuk masalah ini. Bila Anda menggunakan Delphi, pekerjaan ini akan lebih mudah lagi. Karena hasil kompilasi Delphi hanya satu file saja yang dapat langsung didistribusikan dan dijalankan pada komputer lain. Terlebih lagi dengan Delphi urusan untuk membuat rutin-rutin desktruktif juga sangat mudah.

Yang perlu digarisbawahi, program yang Anda buat dengan Delphi dan memuat rutin-rutin yang destruktif itu tidak akan dideteksi oleh antivirus sebagai program yang berbahaya. Cobalah Anda scan program yang Anda buat ini dengan suatu perangkat antivirus yang Anda yakini sebagai antivirus yang paling handal di abad ini. Lakukan 10 kali scanning, bila perlu ulangi lagi. Hasilnya program Anda tersebut tidak terbaca sebagai virus, tidak juga sebagai worm, trojan atau program lain yang berbahaya, meski ia memang program yang berbahaya.

Tidak ada yang salah dengan antivirus Anda, karena memang antivirus mempunyai keterbatasan. Antivirus berada satu langkah di belakang virus atau malicious software lainnya, dan kekuatannya terletak pada database-nya.

Anda Harus Bersikap Kritis

Dari semua ini kita bisa melihat bahwa tidak cukup dengan menggantungkan semua urusan perlindungan komputer pada antivirus semata walaupun Anda meng-install beberapa antivirus dengan mengira akan membentuk benteng pertahanan berlapis. Di lain sisi, bukan merupakan ide yang bagus bila Anda meninggalkan antivirus dan maju berperang dengan tanpa tameng sama sekali. Satu hal yang dibutuhkan yaitu sikap kritis kita dalam mengambil file atau aplikasi dari sumber-sumber yang terpercaya. Teliti dari mana masuknya file ke komputer kita. Perhatikan juga attachment yang datang bersama email dan hanya menjalankan file dari luar dari sumber-sumber yang terpercaya. Dengan demikian Anda telah melakukan satu langkah bijaksana untuk melindungi komputer dari serangan virus, worm, trojan, dan program jahat lainnya. Cara ini cukup jitu untuk menangkal serangan virus dkk yang disebabkan karena pertukaran / perpindahan file. Sayoonaraa.



Note:
Artikel ini diambil dari buku "Virus, Worm dan Trojan Horse" karya Chandraleka yang diterbitkan oleh Penerbit Andi Yogyakarta.

Wednesday, May 17, 2006

Antara Crackers dan Tempat Tinggal

Sore hari selepas maghrib seperti biasa saya duduk di depan rumah sambil melepas ketegangan. Beberapa biskuit cracker saya nikmati sampai akhirnya pada potongan yang terakhir. Saya pun mengucapkan, 'alhamdulillah' sebagai rasa syukur sambil melipat bungkus biskuit tersebut.

Pikiran pun terbang ke sms dari kawan dekat saya. Tentang seorang rekannya yang kesulitan dalam hal nafkah sehari - hari. Yah, alhamdulillah, saya patut bersyukur, saya masih bisa menikmati biskuit cracker. Kalau saya bayangkan, mungkin ada orang lain yang kesusahan sehingga tidak bisa menikmati biskuit cracker seperti saya. Walaupun saya sendiri juga tergolong jarang - jarang memakannya.

Sebetulnya dalam segala hal kita ini patut bersyukur atas nikmat - nikmat yang Allah berikan kepada kita. Yang punya rumah besar, maka dia perlu bersyukur. Yang punya rumah kecil, perlu bersyukur karena ada juga yang belum punya rumah alias masih mengontrak. Yang mengontrak pun perlu bersyukur juga masih bisa mengontrak rumah, karena ada yang tidak bisa mengontrak rumah sepetak pun, dan tinggal di kolong - kolong jembatan, atau bahkan di kuburan - kuburan orang Cina yang diberi atap sekedar bisa berteduh.

Tentang masalah sepetak rumah, pikiran saya malah teringat dengan seorang tuna wisma yang selalu saya temui di daerah Gandul - Jakarta. Saya perhatikan dia selalu 'tinggal' di trotoar di seberang masjid. Tepatnya di bawah sebuah pohon. Setiap kali saya lewat dalam perjalanan saya ke kampus, dia selalu ada disitu. Kecuali hujan maka saya tidak melihatnya. Mungkin dia berteduh di tempat lain. Dibandingkan dengan kondisi dia, maka kita patut bersyukur atas segala yang Allah berikan buat kita. Tempat tinggal yang nyaman, makanan yang cukup. Bahkan Anda pun bisa mengakses Internet... Ini perlu sekali disyukuri.

Tetapi sayang, akhir - akhir ini setiap kali saya lewat jalan itu, tidak lagi menemui dia di 'tempat tinggalnya'. Kemana gerangan perginya? Terkadang saya memikirkan hal - hal yang negatif tentang dia. Jangan - jangan .... Ahh, saya berharap dia mendapatkan tempat yang lebih baik dan bukan 'tempat yang lebih baik'. Semoga Allah Yang Bersemayam Di Atas Arsy menjaganya. Amiin.


Chandra

Tuesday, May 09, 2006

Internet untuk Rakyat Banyak

Hari ini adalah hari yang spesial buat saya. Bukan karena dapat rejeki nomplok. Dan bukan juga karena lulus ujian, karena saya sudah tidak ujian lagi. Tetapi saya mendapat sms dari seseorang yang khusus banget. Aduh ..., dari siapa tuh ...

Ceritanya, pada suatu pagi yang cerah tanggal 9 May 2006, ketika itu saya sedang men download email lewat Outlook Express. HP saya pun 'berdering' tiit tiit. Wah ada sms masuk nih, batin saya. Yup, bener aja. Dan dari seseorang yang spesial. Yaitu dari MENKOMINFO. Hi hi..., seseorang yang spesial mengirim sms ke rakyat yang tergolong 'proletar' alias rakyat jelata kelas bawah. Isi sms nya adalah

"Internet adalah sumber INFORMASI yang tak terbatas, tapi juga mengandung hal-hal negatif. Gunakan internet secara bijak."

Ya, itu pesan singkat dari Pak Menteri.

Tetapi saya berpikir wah, kayaknya sms nya kurang tepat nih. Ya kurang tepat sasaran dan kurang melihat pada kondisi rakyat yang sesungguhnya. Karena sms tersebut pastilah di 'broadcast' ke seluruh nomor handphone. Jadi rakyat yang tidak pernah mengakses internet pun dapat sms tersebut yang penting punya handphone. Yang pernah mengakses internet pun juga tidak terus-menerus mengakses internet. Karena internet masih tergolong sesuatu yang mahal di negeri ini. Ya, urusan makan aja masih belum selesai, kok ngurusin internetan..., mungkin begitu ungkap sebagian orang. Pendek kata, cuma sebagian kecil aja yang bisa menikmati layanan internet. Dalam arti kata bener bener menikmati. Bisa enjoy browsing, chatting, dll, sambil menikmati secangkir kopi atau sekaleng Coca Cola.

Chandra-at-disini-aja-dot-com

Friday, May 05, 2006

..:: Rumah Tangga Tanpa Problema ::..

Ini adalah resensi buku Rumah Tangga Tanpa Problema.


Judul : Rumah Tangga Tanpa Problema
Pengarang : Mazin bin Abdul Karim Al Farih
Alih Bahasa : Ummu Ishaq Zulfa Bintu Husein
Penerbit : PUstaka Al Haura' Yogyakarta
Halaman : 104


Ini satu buku kecil yang ringkas yang berisi wasiat buat para istri dan juga peringatan buat para suami dalam mengarungi bahtera rumah tangga. Sehingga para suami dan istri sadar dengan posisinya masing masing dalam rumah tangga dalam rangka membentuk rumah tangga bahagia tanpa problema, kecuali masalah masalah biasa yang merupakan tabiat manusia.Berikut ringkasan salah satu bab yang perlu diketahui oleh para suami.


[KESALAHAN YANG MENIMPA SEBAGIAN SUAMI]
-------------------------------------------------------

[Pertama]
Tidak memberikan ta'lim (pengajaran) agama dan hukum hukum syari'at kepada istri. Banyak jalan dan cara untuk mengajarkan perkara agama kepada istri, diantaranya:

1. Engkau menghadiahkan untuknya sebuah buku tentang Islam dan hukum hukumnya dan engkau mendiskusikan isi buku tersebut bersamanya.

2. Engkau menghadiahkan untuknya sebuah kaset dan engkau minta dia untuk meringkaskan untukmu materi yang dibawakan oleh penceramah.

3. Engkau membawanya untuk menghadiri pelajaran pelajaran dan ceramah ceramah yang disampaikan oleh para syaikh dan para penuntut ilmu di masjid masjid.

4. Engkau mempelajari sebuah kitab bersamanya, seperti kitab "Riyadhush Shalihin" atau Kitabut Tauhid.

5. Setiap Jum'at engkau sampaikan padanya materi khutbah Jum'at dan engkau diskusikan dengannya.

6. Engkau menghubungkannya dengan teman yang shalihah dan engkau membantunya untuk menghadiri majlis majlis dzikir bersama mereka.

7. Jika memungkinkan, engkau membawanya ke pusat pusat perkumpulan wanita yang ditangani kepengurusannya oleh para wanita shalihah.

8. Engkau membuat sebuah perpustakaan di dalam rumahmu dan membuat sekumpulan buku buku islami dan engkau mendorongnya untuk menelaah/mempelajari dan membacanya.

9. Engkau mengkhususkan hadiah bulanan untuknya jika ia dapat menghapal beberapa surat atau ayat ayat Al Qur'an.

10. Engkau mendorongnya untuk mendengarkan siaran pembacaan Al Qur'an.

[Kedua]
Mencari cari kesalahan dan menyelidiki aib isterinya.

[Ketiga]
Berbuat dhalim terhadap istri dengan memberikan hukuman yang tidak sesuai dengan kesalahan yang diperbuatnya, diantara bentuknya:

a. Menggunakan pukulan sebagai langkah awal pemberian hukuman.

"Wanita wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan tinggalkanlah mereka di tempat tidur dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaati kalian, maka janganlah kalian mencari cari jalan untukmenyusahkannya." (An Nisaa' : 34).

Dengan demikian, bila istri berbuat nusyuz maka yang pertama kali dilakukan adalah menasehatinya. Bila tidak berubah, maka ditinggalkan di tempat tidurnya. Dan terakhir bila tetap pada kesalahannya, dipukul dengan pukulan yang tidak membuat cacat.

b. Termasuk kedhaliman dalam dasar pemberian hukuman adalah mengeluarkan istri dari rumahnya tanpa diperkenankan oleh syari'at, sedangkan Allah 'Azzawa Jalla berfirman,

"Janganlah kalian mengeluarkan mereka (para istri) dari rumah rumah mereka dan janganlah mereka diizinkan keluar kecuali bila mereka melakukanperbuatan keji yang terang terangan. Itulah hukum hukum Allah dan barangsiapa yang melanggar hukum hukum Allah, maka sesungguhnya dia telah berbuat dhalim terhadap dirinya sendiri." (Ath Thalaq : 1).

c. Demikian pula memukul istri pada wajah, mencerca dan menjelekkan istri. Pernah datang seorang pria kepada Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam,lalu ia bertanya:

"Apa hak seorang istri terhadap suaminya?"Rasulullah bersabda :"Suami memberi makan istrinya jika ia makan, memberinya pakaian jika ia berpakaian, tidak memukul pada wajah, tidak menjelekkannya, dan tidak meninggalkannya (memboikot) kecuali di dalam rumah."

[Keempat]
Mengurangi nafkah.

"Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan carayang ma'ruf". (Al Baqarah : 223)

[Kelima]
Bersikap keras, kaku dan tidak lembut terhadap istri

"Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang palng baik diantara mereka akhlaknya dan sebaik baik kalian adalah yang paling baik terhadap istri istrinya." (Silsilah Hadits Shahih no. 284).

[Keenam]
Suami menganggap rendah dan enggan membantu istrinya


[Ketujuh]
Menyebarkan rahasia istri dan keaibannya
"Sejelek jelek kedudukan manusia di sisi Allah pada hari kiamat adalah suami yang bergaul (bercampur) dengan istrinya dan istri bercampur dengannya, kemudian ia menyebarkan rahasia istri." (HR. Muslim)[

[Kedelapan]
Tergesa gesa dan mudah dalam menjatuhkan talak terhadap istrinya

[Kesembilan]
Poligami tanpa memperhatikan ketentuan ketentuan syariat

[Kesepuluh]
Lemahnya rasa cemburu


[PERSONAL VIEW]
ni satu buku yang perlu sekali dibaca oleh mereka yang akan menikah danjuga bagi mereka yang sudah menikah. Sehingga masing masingnya bisa berperanbaik pada posnya tersendiri, yaitu sebagai suami yang baik dan juga sebagai istri yang baik. Menarik untuk kita lihat fenomena keluarga di zaman ini,bahwa kebanyakan para suami tidak memberikan pengajaran agama yang baikkepada keluarganya. Meskipun mereka bukanlah seorang ustadz, mereka tetapbisa mengajak keluarganya kepada kajian kajian Islam yang ilmiyah. Yang sederhana bisa juga dengan merutinkan membacakan satu atau dua hadits kepada istri dan anak anaknya selepas subuh atau maghrib. Yang dengan ini keluarga keluarga muslim insya Allah menjadi keluarga yang kokoh agar terbentuk ummatyang kokoh. Tidak seperti keluarga keluarga kafir yang hancur berantakankarena jauh dari cahaya Islam.


.. N o t e ..
Saya ucapakan terima kasih buat seorang yang telah sudi meminjamkan buku inikepada saya. Semoga Allah Yang Bersemayam Di Atas Arsy memberi balasan yang lebih baik buatnya. Amiin..




Chandra-aja-at-disini